3 Era Penting Dalam Dunia Fotografi – Setelah penemuan fotografi dan kamera di awal abad ke-19, tiga era besar berikut sangat penting dalam perjalanan fotografi hingga sekarang. Ada 3 era penting yang menjadi pondasi penting fotografi. Ketiga era tersebut adalah era Plate, era Film, dan era Digital.

Era Plate

Pada tanggal 7 Januari 1839, Louis Daguerre memberikan presentasi kepada Akademi Ilmu Pengetahuan Prancis yang menunjukkan foto pertama yaitu gambar perak pada logam yang dipoles. Beberapa hari kemudian, seorang Inggris bernama William Henry Fox Talbot mengadakan sebuah konferensi untuk mengumumkan bahwa dia telah mengambil gambar di atas kertas selama beberapa tahun.

Dengan Teknik plate perak hanya membutuhkan waktu 30 menit untuk dapat menghasilkan gambar. Namun, baru pada tahun 1939 jenis kamera dengan plate perak ini diproduksi secara komersial.

Kamera pelat basah dan dudukan pelat biasanya dapat diidentifikasi dengan noda kimia pada dudukan dan di dalam kamera. Kamera hasil pemerasan dry-board biasanya bersih dari dalam karena belum pernah terkena bahan kimia. Di antara pelat basah, pelat kering, dan berbagai proses lain seperti pewarnaan dan pola ambrotik, abad ke-19 jelas merupakan “Era Kamera Plate” untuk dunia fotografi.

Era Film

Pada tahun 1884, seorang pembuat pelat kering di Rochester, New York bernama George Eastman menemukan proses dan mesin untuk melapisi emulsi fotografi pada bahan yang fleksibel. Dia merancang dan menjual adaptor roll film untuk kamera plate tapi menghadapi kondisi sulit karena gulungan panjang membutuhkan peralatan khusus dan lebih sulit untuk diproses daripada panel kaca. Selain itu, film ini sulit untuk diratakan sehingga menghasilkan gambar yang kabur.

Eastman menyadari bahwa dia membutuhkan sistem baru berdasarkan gulungan film. Pada tahun 1888, ia memperkenalkan kamera pertama yang dirancang untuk digunakan dengan film, yang ia sebut “Kodak”. Nama kamera dipilih berdasarkan suara yang dibuat kamera saat terjadi eksposur. Motonya adalah, “Anda menekan tombol, kami melakukan sisanya.”

Pelanggan membeli kamera yang dimuat sebelumnya dengan film yang cukup untuk 100 foto. Mereka kemudian mengirimkan kamera tersebut ke perusahaan Kodak di Rochester dimana film tersebut diproses dan dicetak. Kamera diisi ulang dengan film dan dikirimkan dengan 100 hasil cetak.

Abad ke-20 adalah “Era Kamera Film” fotografi, dan pada abad ke-20 Eastman Kodak Photography memasok sebagian besar film, kertas, dan kimia. Sepanjang abad ke-20, dari tahun 1900 hingga 2000, berbagai kamera film, ukuran, dan tingkat kualitas tersedia. Kamera film murah seperti Brownie dan kemudian Instamatic memungkinkan hampir semua orang memotret keluarga, teman, dan perjalanan mereka.

Pada saat yang sama, kamera film yang dibuat oleh perusahaan seperti Nikon, Canon, Pentax, dan Leica membawa fotografi ke tingkat yang baru. Ketika film berwarna Kodachrome diperkenalkan pada tahun 1936, ia membawa strip film standar 35mm yang memungkinkan film yang sama digunakan pada semua kamera 35mm.

Era Digital

Pada pertengahan 1970-an, sekelompok kecil ilmuwan di Eastman Kodak mulai bereksperimen dengan fotografi elektronik. Bukan hanya video, tetapi cara baru untuk menyimpan foto menggunakan teknologi digital. Kamera menggunakan punggungan khusus seperti pada Nikon standar dan menyimpan file pada hard drive terpisah. Inilah awal lahirnya “Era Kamera Digital.”

Pada 1990-an, Kodak menawarkan punggung digital untuk kamera 35mm terkenal seperti Nikon dan Canon. Karena Kodak adalah perusahaan kimia, manajemen tidak melihat masa depan dalam fotografi digital, dan jika itu terjadi, itu akan dianggap sebagai ancaman bagi bisnis inti film, kertas, dan bahan kimia. Ancaman itu nyata. Era digital meninggalkan Eastman Kodak dalam debu dan akhirnya menyebabkan perusahaan bangkrut.

Teknologi digital meningkat pesat, dan harga terus turun hingga fotografi digital memiliki keunggulan yang jelas dibandingkan film. Pada tahap awal pengembangan digital, beberapa orang berharap bahwa kamera digital harus memiliki 30 megapiksel agar setara dengan film 35mm, atau format yang jauh lebih besar. Pada saat itu, bahkan kamera 1 megapiksel tampak seperti angan-angan kosong. Ternyata karena kamera digital menggunakan satu chip untuk ketiga warna, total yang dibutuhkan hanya 10 megapiksel.

Hingga sekarang era digital terus berkembang. Bahkan sebuah smarphone juga bisa menyerupai hasil kamera digital. Atau malah kamera digital akan hilang ditelan kamera smartphone?

Komentar

Infinix GT 10 Pro

Razer Kishi V2: Controller Keren Untuk Gamer Android dan iPhone

Harga iPhone 5C Seken Juli 2022 #CekHarga

Pemilik iPhone Ini Tidak Akan Bisa Menggunakan WhatsApp Setelah 24 Oktober 2022 Nanti

Oppo Find X5 Pro 5G Indonesia: Harga Bersahabat dan Spesifikasi Mengkilat

Nubia REDMAGIC 8S Pro

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *